AnjingBlog

Jenis Vaksin Anjing & Panduan Jadwal Pemberiannya

Share
anjing corgi sedang di suntik
Share

Memiliki anjing yang sehat dan aktif adalah kebanggaan setiap pemilik hewan peliharaan. Salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan anjing kamu adalah dengan memberikan vaksinasi yang tepat. 

Di artikel ini, Petradise akan membahas secara lengkap tentang jenis vaksin anjing, jadwal pemberian, serta manfaatnya. Yuk, simak informasinya!

Pentingnya Vaksinasi untuk Anjing

Vaksinasi adalah langkah penting untuk melindungi anjing kamu dari berbagai penyakit menular yang berbahaya. Vaksin bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh anjing untuk memproduksi antibodi yang bisa melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Tanpa vaksinasi, anjing sangat rentan terhadap infeksi yang bisa menyebabkan penyakit serius, bahkan kematian.

Vaksinasi juga membantu meningkatkan harapan hidup anjing. Dengan memberikan vaksin, kamu bisa mencegah penyakit-penyakit mematikan seperti distemper, parvovirus, dan rabies. Selain itu, vaksinasi juga melindungi manusia dari penyakit zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia), seperti rabies.

Ada dua jenis vaksin untuk anjing: vaksin wajib (core vaccines) dan vaksin tambahan (non-core vaccines). Vaksin wajib adalah vaksin yang direkomendasikan untuk semua anjing, sedangkan vaksin tambahan diberikan berdasarkan gaya hidup dan risiko lingkungan anjing.

Jenis Vaksin Wajib untuk Anjing (Core Vaccines)

Vaksin wajib adalah vaksin yang harus diberikan kepada semua anjing, terlepas dari gaya hidup mereka. Berikut penjelasan detail tentang masing-masing vaksin wajib:

1. Vaksin Distemper Anjing

  • Penyakit yang Dicegah: Distemper, penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan, pencernaan, dan saraf.
  • Mengapa Penting? Distemper sangat mematikan dan bisa menyebabkan gejala seperti demam, batuk, diare, dan kejang. Penyakit ini ditularkan melalui udara atau peralatan yang digunakan bersama.
  • Gejala Distemper:
    • Tahap awal: Demam, batuk, dan pilek.
    • Tahap lanjut: Kejang, kelumpuhan, dan kematian.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 3 dosis untuk anak anjing usia 6–16 minggu.
    • Booster setelah 1 tahun vaksinasi penuh, kemudian setiap 3 tahun.

2. Vaksin Hepatitis Anjing

  • Penyakit yang Dicegah: Hepatitis anjing, yang menyerang hati, ginjal, limpa, paru-paru, dan mata.
  • Mengapa Penting? Penyakit ini bisa berakibat fatal jika tidak dicegah. Gejalanya meliputi demam, muntah, dan pembengkakan pada mata.
  • Gejala Hepatitis Anjing:
    • Kehilangan nafsu makan.
    • Sakit perut dan kuning pada mata atau gusi.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 3 dosis untuk anak anjing usia 6–16 minggu.
    • Booster setiap 3 tahun.

3. Vaksin Parvovirus

  • Penyakit yang Dicegah: Infeksi parvovirus yang menyerang saluran pencernaan.
  • Mengapa Penting? Parvovirus menyebabkan diare berdarah, muntah, dan dehidrasi parah. Penyakit ini sangat menular dan berbahaya, terutama untuk anak anjing.
  • Gejala Parvovirus:
    • Diare berdarah dan berbau menyengat.
    • Muntah dan kehilangan nafsu makan.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 3 dosis untuk anak anjing usia 6–16 minggu.
    • Booster setelah 1 tahun vaksinasi penuh, kemudian setiap 3 tahun.

4. Vaksin Rabies

  • Penyakit yang Dicegah: Rabies, penyakit fatal yang menyerang sistem saraf dan bisa menular ke manusia.
  • Mengapa Penting? Rabies adalah penyakit zoonosis yang mematikan. Vaksin rabies diwajibkan oleh hukum di banyak negara.
  • Gejala Rabies:
    • Perubahan perilaku agresif.
    • Air liur berlebihan dan kelumpuhan.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 1 dosis pada usia 16 minggu.
    • Booster setiap 3 tahun.

Jenis Vaksin Tambahan untuk Anjing (Non-Core Vaccines)

Vaksin tambahan diberikan berdasarkan gaya hidup dan risiko lingkungan anjing. Berikut penjelasan detail tentang masing-masing vaksin tambahan:

1. Vaksin Parainfluenza

  • Penyakit yang Dicegah: Infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan batuk kennel cough.
  • Mengapa Penting? Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi pada anjing yang tinggal di tempat penampungan atau petshop.
  • Gejala Parainfluenza:
    • Batuk kering dan bersin.
    • Demam dan kehilangan nafsu makan.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 1 dosis sejak usia 6–8 minggu, lalu diulang setiap 3–4 minggu hingga usia 12–14 minggu.
    • Booster setiap 3 tahun.

2. Vaksin Penyakit Lyme

  • Penyakit yang Dicegah: Infeksi akibat gigitan kutu yang menyebabkan demam dan pembengkakan sendi.
  • Mengapa Penting? Penyakit ini sering terjadi pada anjing yang tinggal di daerah rawan kutu.
  • Gejala Penyakit Lyme:
    • Demam dan pembengkakan sendi.
    • Lesu dan kehilangan nafsu makan.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 2 dosis mulai usia 9 minggu dengan jarak 2–4 minggu.
    • Booster tahunan.

3. Vaksin Leptospirosis

  • Penyakit yang Dicegah: Penyakit yang ditularkan melalui air kotor dan bisa menyebabkan gagal ginjal.
  • Mengapa Penting? Leptospirosis bisa menular ke manusia dan sangat berbahaya.
  • Gejala Leptospirosis:
    • Demam dan muntah.
    • Sakit kuning dan gagal ginjal.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 2 dosis sejak usia 8 minggu dengan jarak 2–4 minggu.
    • Booster tahunan.

4. Vaksin Bordetella Bronchiseptica

  • Penyakit yang Dicegah: Infeksi bakteri yang menyebabkan batuk pada anjing.
  • Mengapa Penting? Bakteri ini sering menyerang anjing yang tinggal di shelter atau petshop.
  • Gejala Bordetella:
    • Batuk kering dan bersin.
    • Demam dan kehilangan nafsu makan.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 1 dosis sebelum usia 16 minggu.
    • Booster setiap 6 bulan hingga 1 tahun.

5. Vaksin Influenza Anjing

  • Penyakit yang Dicegah: Infeksi saluran pernapasan akibat virus flu anjing.
  • Mengapa Penting? Flu anjing bisa menyebabkan gejala seperti batuk, bersin, dan demam.
  • Gejala Influenza Anjing:
    • Batuk dan bersin.
    • Demam dan lesu.
  • Jadwal Vaksinasi:
    • 2 dosis sejak usia 6–8 minggu dengan jarak 2–4 minggu.
    • Booster tahunan.

Efek Samping Vaksinasi pada Anjing

Setelah vaksinasi, anjing mungkin mengalami efek samping ringan seperti:

  • Demam ringan
  • Lesu atau kurang aktif
  • Nyeri di area suntikan

Efek samping serius sangat jarang terjadi, tetapi bisa berupa reaksi alergi seperti muntah, diare, atau kesulitan bernapas. Jika kamu melihat gejala ini, segera hubungi dokter hewan.

Vaksinasi adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan anjing kamu. Dengan memberikan vaksin wajib dan tambahan sesuai kebutuhan, kamu bisa melindungi anjing dari penyakit mematikan dan meningkatkan harapan hidupnya. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan untuk menentukan jadwal vaksinasi yang tepat. Petradise selalu siap membantu kamu memberikan yang terbaik untuk si doggy kesayangan!

Disclaimer:

Informasi yang diberikan dalam artikel ini bertujuan untuk edukasi dan referensi bagi kamu yang peduli akan kesehatan serta kesejahteraan hewan peliharaan. Petradise menyarankan agar kamu tetap berkonsultasi dengan dokter hewan atau ahli terkait sebelum mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan atau perawatan hewan kesayanganmu. Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran medis profesional.

FAQs tentang Vaksinasi Anjing

1. Apakah vaksinasi anjing wajib dilakukan?

Ya, vaksinasi wajib seperti distemper, parvovirus, dan rabies sangat penting untuk melindungi anjing dari penyakit mematikan. Vaksin ini juga diwajibkan oleh hukum di banyak negara.

2. Kapan waktu terbaik untuk memulai vaksinasi anak anjing?

Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan saat anak anjing berusia 6–8 minggu, kemudian diulang setiap 3–4 minggu hingga usia 16 minggu. Ini karena sistem kekebalan tubuh anak anjing masih berkembang.

3. Apakah vaksinasi memiliki efek samping?

Efek samping ringan seperti demam atau lesu mungkin terjadi, tetapi efek samping serius sangat jarang. Jika anjing kamu menunjukkan reaksi alergi, segera hubungi dokter hewan.

4. Berapa kali anjing perlu mendapatkan booster vaksin?

Frekuensi booster tergantung pada jenis vaksin. Misalnya, vaksin rabies diberikan setiap 3 tahun, sedangkan vaksin leptospirosis diberikan setiap tahun.

5. Apakah anjing yang tinggal di dalam rumah perlu divaksin?

Ya, anjing yang tinggal di dalam rumah tetap membutuhkan vaksinasi, terutama vaksin wajib seperti rabies dan distemper. Virus dan bakteri bisa masuk ke rumah melalui sepatu, pakaian, atau hewan lain.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
kucing lucu oranye berbaring di lantai
BlogKucing

9 Jenis Muntah Kucing, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kenali 8 jenis muntah pada kucing, penyebabnya, dan cara mengatasinya agar kucing...

kucing hitam ingin di infus
BlogKucing

Ketahui Jenis Vaksin Kucing & Manfaatnya: Panduan Lengkap

Kenali jenis vaksin kucing, manfaatnya, dan jadwal vaksinasi yang tepat agar kucingmu...

kucing putih oranye berbaring sedang diperiksa
BlogKucing

10 Ciri-Ciri Kucing Sakit yang Perlu Kamu Ketahui

Kenali tanda-tanda kucing sakit seperti lemas, nafsu makan turun, dan perubahan perilaku...

kucing lucu berbaring di sofa
BlogKucing

9 Ciri Kucing Cacingan & Cara Mengatasinya dengan Tepat

Kenali 9 ciri kucing cacingan dan cara mengatasinya agar tetap sehat. Pelajari...