BlogKucing

Kenapa Kucing Mengeong Terus? 8 Penyebab dan Solusinya

Share
kucing dalam rumah mengeong
Share

Kucing adalah hewan yang memiliki cara komunikasi unik dengan manusia, salah satunya melalui suara mengeong. Namun, jika kucing mengeong terus-menerus, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang sedang mereka butuhkan atau rasakan. 

Dalam artikel ini, Petradise akan membahas berbagai penyebab kucing mengeong tanpa henti dan bagaimana cara mengatasinya. Yuk, simak selengkapnya!

Mengapa Kucing Mengeong?

Mengeong adalah salah satu cara utama kucing untuk berkomunikasi, terutama dengan manusia. Tidak seperti anjing yang mengandalkan ekspresi tubuh, kucing lebih banyak menggunakan suara untuk menyampaikan pesan. Setiap kucing memiliki kebiasaan vokal yang berbeda; ada yang cenderung pendiam, sementara yang lain sangat sering mengeong untuk berbagai alasan.

Kucing domestik sebenarnya tidak terlalu sering mengeong saat berkomunikasi dengan sesamanya, tetapi mereka belajar bahwa mengeong adalah cara efektif untuk menarik perhatian manusia. 

Mereka bisa mengeong untuk meminta makanan, mengungkapkan kebahagiaan, atau bahkan menunjukkan ketidaknyamanan. Maka dari itu, penting bagi pemilik kucing untuk memahami arti dari suara yang mereka keluarkan agar dapat merespons dengan tepat.

Penyebab Kucing Mengeong Terus-Menerus

Ada berbagai alasan mengapa kucing terus-menerus mengeong. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling umum:

1. Mencari Perhatian

Jika kucingmu sering mengeong setiap kali kamu berjalan melewatinya atau ketika kamu sibuk dengan sesuatu yang lain, kemungkinan besar ia hanya ingin perhatian. Kucing adalah makhluk sosial yang senang diperhatikan oleh pemiliknya, terutama jika mereka merasa kesepian atau bosan.

Biasanya, mengeong ini disertai dengan tingkah laku seperti menggosokkan tubuhnya ke kaki pemilik, melompat ke pangkuan, atau bahkan mengikuti ke mana pun kamu pergi. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan meluangkan waktu untuk bermain atau mengelus mereka. Jangan langsung menanggapi setiap kali kucing mengeong agar mereka tidak terbiasa meminta perhatian berlebihan.

2. Lapar atau Minta Makanan

Salah satu alasan paling umum mengapa kucing mengeong adalah karena mereka merasa lapar. Kucing akan mengeluarkan suara khas untuk memberi tahu pemiliknya bahwa sudah waktunya makan. Beberapa kucing bahkan akan mengeong lebih keras atau mengitari mangkuk makanannya sebagai tanda bahwa mereka ingin diberi makan.

Jika kucingmu sering mengeong karena makanan, pastikan kamu memiliki jadwal makan yang tetap untuk mereka. Gunakan makanan berkualitas tinggi agar mereka merasa kenyang lebih lama dan hindari memberikan makan setiap kali mereka mengeong, karena hal ini bisa membentuk kebiasaan buruk.

3. Sedang Birahi

Saat kucing mengalami masa kawin, mereka akan menjadi jauh lebih vokal dari biasanya. Kucing betina dalam masa birahi akan mengeong dengan suara keras dan melengking untuk menarik perhatian kucing jantan. Begitu juga dengan kucing jantan yang mencium bau betina dalam birahi, mereka akan sering mengeong sebagai respon.

Suara ini sering kali terdengar lebih keras di malam hari dan bisa mengganggu pemiliknya. Jika kamu tidak berencana untuk mengembangbiakkan kucingmu, sterilisasi bisa menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi perilaku ini.

4. Merasa Stres atau Cemas

Perubahan lingkungan, suara bising, atau kehadiran hewan baru bisa membuat kucing merasa stres. Ketika kucing merasa tidak nyaman, mereka akan sering mengeong sebagai cara untuk mengekspresikan kecemasan mereka.

Misalnya, jika kamu baru saja pindah rumah atau ada anggota keluarga baru, kucing mungkin merasa tidak aman dan akan lebih sering mengeong. Pastikan lingkungan mereka tetap nyaman dengan menyediakan tempat persembunyian, mainan favorit, dan menjaga rutinitas harian mereka.

5. Mengalami Sakit

Kucing yang merasa sakit atau tidak nyaman sering kali mengeong dengan nada yang berbeda dari biasanya. Mengeong yang terdengar lebih rendah, panjang, atau melengking bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami rasa sakit.

Beberapa kondisi seperti infeksi saluran kemih, radang sendi, atau masalah gigi bisa menyebabkan kucing mengeong karena rasa sakit yang mereka alami. Jika kucingmu tiba-tiba mulai mengeong lebih sering tanpa alasan yang jelas, segera periksakan ke dokter hewan untuk memastikan kesehatannya.

6. Penuaan

Seperti manusia, kucing juga mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Kucing yang sudah tua sering mengalami gangguan kognitif yang membuat mereka lebih sering mengeong tanpa alasan yang jelas.

Kebingungan, disorientasi, atau bahkan kehilangan pendengaran bisa menjadi faktor penyebabnya. Berikan kenyamanan ekstra untuk kucing senior dengan memastikan lingkungan mereka tetap familiar dan tidak banyak berubah. Jika mereka mengalami kebingungan yang parah, konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan saran terbaik.

7. Melihat Sesuatu

Kadang-kadang, kucing mengeong karena mereka melihat sesuatu yang menarik atau aneh di sekitar mereka. Ini bisa berupa bayangan, suara aneh, atau gerakan kecil yang tidak terlihat oleh manusia.

Beberapa kucing bahkan dikenal suka mengeong ketika melihat burung di luar jendela atau serangga di dalam rumah. Jika mereka terus mengeong karena hal ini, coba alihkan perhatian mereka dengan mainan atau aktivitas lain.

Apa Makna di Balik Suara Kucing?

Tidak semua suara mengeong memiliki arti yang sama. Kucing memiliki berbagai cara untuk mengkomunikasikan perasaan mereka melalui suara. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Mendengkur

Suara mendengkur biasanya menandakan bahwa kucing merasa nyaman dan bahagia. Mereka sering mendengkur saat dipeluk, dielus, atau saat tidur di tempat favoritnya. Namun, dalam beberapa kasus, mendengkur juga bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang dalam kondisi sakit atau stres.

2. Menggeram

Jika kucing mengeluarkan suara geraman atau desisan, ini adalah tanda bahwa mereka merasa terancam atau marah. Suara ini sering muncul saat mereka bertemu dengan kucing lain yang dianggap sebagai ancaman atau saat merasa terganggu.

3. Berdecit

Berdecit adalah suara lembut yang biasanya muncul saat kucing merasa penasaran atau bermain dengan pemiliknya. Ini adalah cara mereka menunjukkan kegembiraan atau rasa ingin tahu terhadap sesuatu.

4. Terdengar Marah

Jika kucing mengeong dengan nada tinggi dan intens, kemungkinan besar mereka sedang marah atau tidak senang dengan sesuatu. Suara ini biasanya diiringi dengan gerakan ekor yang berkibas cepat atau postur tubuh yang tegang.

Cara Mengatasi Kucing yang Sering Mengeong

Jika kucingmu sering mengeong tanpa henti, penting untuk memahami penyebabnya terlebih dahulu sebelum mencari solusi. Mengabaikan atau merespons dengan cara yang salah justru bisa membuat perilaku ini semakin parah. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi kucing yang terus mengeong:

1. Berikan Perhatian dan Waktu Bermain yang Cukup untuk Kucing

Kucing yang mengeong karena mencari perhatian sering kali hanya membutuhkan interaksi lebih dengan pemiliknya. Pastikan kamu meluangkan waktu setiap hari untuk bermain atau sekadar mengelus kucingmu agar mereka tidak merasa diabaikan.

Mainan interaktif seperti bola, tongkat bulu, atau laser pointer bisa membantu mengalihkan perhatian mereka dan menjaga mereka tetap aktif. Dengan memberikan cukup stimulasi fisik dan mental, kucing akan lebih tenang dan tidak mengeong secara berlebihan.

2. Pastikan Kebutuhan Dasar Seperti Makanan dan Minuman Terpenuhi

Salah satu alasan utama kucing mengeong adalah karena mereka merasa lapar. Pastikan mereka diberi makan sesuai jadwal yang teratur dan tidak dibiarkan kelaparan terlalu lama.

Selain itu, selalu sediakan air bersih dalam jumlah yang cukup agar kucing tetap terhidrasi. Jika kucing masih sering mengeong meskipun sudah diberi makan, coba periksa apakah makanannya sesuai dengan kebutuhannya atau tidak.

3. Cek Kondisi Kesehatan Kucing Jika Mengeong Terus-Menerus Tanpa Alasan Jelas

Jika kucingmu tiba-tiba mulai mengeong lebih sering dari biasanya dan tidak ada penyebab yang jelas, bisa jadi ada masalah kesehatan yang perlu diperiksa. Beberapa penyakit seperti gangguan saluran kemih, sakit gigi, atau nyeri sendi bisa membuat kucing mengeong lebih banyak karena merasa tidak nyaman.

Jika kucing menunjukkan tanda-tanda lain seperti lesu, tidak mau makan, atau sering bersembunyi, segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Lebih baik mendeteksi masalah sejak dini daripada menunggu hingga kondisinya semakin parah.

4. Pastikan Lingkungan Kucing Nyaman dan Bebas dari Stres

Stres adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan kucing mengeong berlebihan. Lingkungan yang berisik, kehadiran hewan baru, atau perubahan mendadak dalam rumah bisa membuat kucing merasa tidak aman.

Untuk mengatasi hal ini, coba ciptakan lingkungan yang nyaman bagi kucing. Sediakan tempat tidur yang tenang, hindari suara keras, dan berikan ruang khusus agar kucing bisa beristirahat dengan nyaman. Jika kucing mengalami stres karena pindah rumah atau perubahan lain, berikan mereka waktu untuk beradaptasi secara perlahan.

5. Jika Kucing Birahi, Pertimbangkan untuk Melakukan Sterilisasi

Jika kucing mengeong terus-menerus karena birahi, solusi terbaik adalah melakukan sterilisasi. Sterilisasi tidak hanya membantu mengurangi perilaku vokal yang berlebihan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan jangka panjang bagi kucing.

Selain itu, sterilisasi juga membantu mengurangi risiko penyakit reproduksi dan mengurangi jumlah kucing liar yang terlantar. Jika kamu tidak berniat mengembangbiakkan kucing, prosedur ini sangat disarankan.

Mengeong adalah cara alami bagi kucing untuk berkomunikasi dengan manusia, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang mereka butuhkan atau rasakan. Dari mencari perhatian, merasa lapar, stres, hingga mengalami sakit, ada banyak faktor yang bisa membuat kucing terus mengeong.

Memahami penyebab di balik perilaku ini adalah langkah pertama dalam menemukan solusi yang tepat. Dengan memberikan perhatian yang cukup, memastikan kebutuhan dasarnya terpenuhi, dan menjaga kesehatannya, kamu bisa membantu kucing merasa lebih nyaman dan mengurangi kebiasaan mengeong berlebihan.

Jika kucing tetap mengeong tanpa henti meskipun sudah dilakukan berbagai upaya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasarinya. Kucing yang bahagia dan sehat akan mengeong dalam batas yang wajar sebagai bentuk komunikasi yang alami.

Disclaimer:

Informasi yang diberikan dalam artikel ini bertujuan untuk edukasi dan referensi bagi kamu yang peduli akan kesehatan serta kesejahteraan hewan peliharaan. Petradise menyarankan agar kamu tetap berkonsultasi dengan dokter hewan atau ahli terkait sebelum mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan atau perawatan hewan kesayanganmu. Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran medis profesional.

FAQs Terkait Mengapa Kucing Sering Mengeong

1. Apakah normal jika kucing sering mengeong?

Ya, mengeong adalah cara alami kucing untuk berkomunikasi dengan manusia, jadi hal ini sangat normal. Namun, tingkat vokalisasi setiap kucing berbeda-beda. Beberapa ras, seperti Siamese, cenderung lebih vokal dibandingkan ras lain yang lebih pendiam seperti British Shorthair.

Namun, jika kucingmu tiba-tiba mengeong lebih sering dari biasanya, ada baiknya memperhatikan faktor penyebabnya. Bisa jadi mereka lapar, stres, sakit, atau mengalami perubahan lingkungan yang membuat mereka tidak nyaman. Jika mengeong terjadi terus-menerus tanpa alasan yang jelas, sebaiknya periksa kondisi mereka lebih lanjut.

2. Bagaimana cara mengetahui apakah kucing mengeong karena sakit?

Mengeong yang berlebihan bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang merasa tidak nyaman atau sakit. Jika kucingmu mengeong dengan nada yang lebih rendah, panjang, atau melengking, ini bisa menjadi pertanda mereka mengalami rasa sakit.

Selain mengeong, ada beberapa tanda lain yang bisa menunjukkan bahwa kucing mengalami masalah kesehatan:

  • Perubahan nafsu makan: Kucing yang sakit mungkin tiba-tiba makan lebih sedikit atau bahkan tidak mau makan sama sekali.
  • Lesu dan kurang aktif: Jika biasanya kucing aktif dan suka bermain, tetapi tiba-tiba lebih banyak tidur dan tidak bersemangat, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan.
  • Buang air tidak normal: Perhatikan apakah kucing sering buang air kecil, sulit buang air, atau buang air di luar kotak pasirnya.
  • Sering bersembunyi: Kucing yang merasa sakit biasanya lebih suka bersembunyi di tempat yang tenang dan jarang berinteraksi dengan manusia.

Jika kucing menunjukkan beberapa tanda di atas bersamaan dengan mengeong yang tidak biasa, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

3. Apakah semua kucing suka mengeong?

Tidak, setiap kucing memiliki tingkat vokalisasi yang berbeda-beda. Beberapa ras kucing secara alami lebih cerewet, sementara yang lain lebih pendiam.

  • Kucing yang cenderung vokal: Ras seperti Siamese, Bengal, Maine Coon, dan Oriental Shorthair dikenal suka mengeong untuk menarik perhatian pemiliknya.
  • Kucing yang lebih pendiam: Ras seperti British Shorthair, Scottish Fold, dan Ragdoll biasanya lebih tenang dan jarang mengeong tanpa alasan jelas.

Namun, bukan berarti kucing yang pendiam tidak bisa mengeong. Jika kucing yang biasanya tenang tiba-tiba mengeong lebih sering, ada baiknya mencari tahu penyebabnya karena bisa jadi ada perubahan dalam kebiasaan atau kondisi kesehatannya.

4. Apakah kucing bisa dilatih agar tidak mengeong terus?

Ya, kucing bisa diajarkan untuk tidak mengeong secara berlebihan dengan beberapa cara berikut:

  1. Jangan langsung merespons setiap kali mereka mengeong: Jika kamu langsung memberi perhatian atau makanan saat mereka mengeong, kucing akan belajar bahwa mengeong adalah cara efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebaliknya, berikan perhatian hanya ketika mereka diam agar mereka tidak membentuk kebiasaan buruk.
  2. Pastikan semua kebutuhannya terpenuhi: Kucing yang sering mengeong mungkin hanya butuh sesuatu, seperti makanan, air, atau perhatian. Pastikan mereka memiliki jadwal makan yang teratur, kotak pasir yang bersih, dan waktu bermain yang cukup.
  3. Alihkan perhatian mereka dengan permainan atau aktivitas lain: Jika kucing mengeong karena bosan, berikan mereka mainan interaktif atau ajak bermain agar mereka tetap aktif dan terhibur.
  4. Gunakan suara atau gestur sebagai respons positif: Jika kucing mengeong untuk sesuatu yang memang perlu, seperti ingin keluar atau ingin makan di waktu yang tepat, kamu bisa menggunakan suara atau isyarat untuk membentuk kebiasaan komunikasi yang lebih baik.

Jika setelah melakukan berbagai upaya kucing masih mengeong tanpa henti, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter hewan untuk memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan atau stres yang dialami kucingmu.

5. Kapan waktu terbaik untuk mensterilisasi kucing agar tidak sering mengeong karena birahi?

Sterilisasi adalah cara yang sangat efektif untuk mengurangi perilaku mengeong yang berlebihan akibat birahi. Waktu terbaik untuk mensterilisasi kucing adalah saat mereka berusia sekitar 4–6 bulan, sebelum mereka mengalami siklus birahi pertama.

Namun, kucing dewasa juga tetap bisa disterilisasi. Jika kucingmu sudah sering mengalami birahi dan mengeong terus-menerus karena ingin kawin, sterilisasi bisa membantu mengurangi stres dan menjaga kesehatan mereka dalam jangka panjang.

Beberapa manfaat sterilisasi selain mengurangi mengeong akibat birahi:

  • Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan membantu mengendalikan populasi kucing liar.
  • Mengurangi risiko kanker dan penyakit reproduksi seperti infeksi rahim pada betina atau kanker testis pada jantan.
  • Membuat kucing lebih tenang dan tidak agresif karena tidak lagi dipengaruhi oleh hormon reproduksi.

Jika kamu mempertimbangkan untuk mensterilisasi kucing, diskusikan dengan dokter hewan mengenai waktu dan prosedur yang paling tepat sesuai dengan kondisi kesehatan kucingmu.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
kucing lucu oranye berbaring di lantai
BlogKucing

9 Jenis Muntah Kucing, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kenali 8 jenis muntah pada kucing, penyebabnya, dan cara mengatasinya agar kucing...

anjing corgi sedang di suntik
AnjingBlog

Jenis Vaksin Anjing & Panduan Jadwal Pemberiannya

Ketahui jenis vaksin anjing & jadwal pemberiannya agar peliharaan tetap sehat. Panduan...

kucing hitam ingin di infus
BlogKucing

Ketahui Jenis Vaksin Kucing & Manfaatnya: Panduan Lengkap

Kenali jenis vaksin kucing, manfaatnya, dan jadwal vaksinasi yang tepat agar kucingmu...

kucing putih oranye berbaring sedang diperiksa
BlogKucing

10 Ciri-Ciri Kucing Sakit yang Perlu Kamu Ketahui

Kenali tanda-tanda kucing sakit seperti lemas, nafsu makan turun, dan perubahan perilaku...